Bismillah..
Mengajarkan AlQur’an kepada anak adalah hal yang paling utama dalam Islam. Betul juga yea.. sebelum kita boleh mendidik anak kita mengerjakan solat, anak kita perlu tahu membaca..Dengan hal tersebut, insyaa Allah anak kita akan sentiasa dalam dirinya tersemat kekukuhan cahaya hikmah sebelum sempat hawa nafsu dan maksiat mengeruhkan hatinya dan menyesatkannya dari landasan yang benar.
(Dulu saya dihantar mengaji di surau bila di Tahun 3. Mungkin bapa saya tak mampu nak bayar yuran kot atau emak saya memerlukan saya menjaga adik yang kecil..ntah dah tak ingat.. Malang sekali. di ada peristiwa hitam di surau berkenaan..(sekarang ni orang hitamkan profil FB sebab boikot post PRU13).. sekejap je belajar.. tak mengapa Allah swt maha mengetahui dan menyayangi hambanya.. saya belajar sendiri selain daripada subjek Pendidikan Islam di sekolah. Kalau ngaji dah gtu.. bayangkan bagaimana solat saya?.. ntahlah.. Ya Allah ampunkan segala dosa2 lalu hambaMu...)
Pada zaman Rasulullah saw dahulu, para sahabat benar-benar mengetahui keperluan dan kepentingan pandai membaca dan menghafal AlQur’an serta kejelasan kesan nyata dalam diri anak. Mereka berusaha keras memastikan anak2 mereka didedahkan dan diajar membaca dan menghafal AlQur’an sebagai pelaksanaan atas pesanan yang diberikan baginda saw merujuk hadis yang diriwayatkan dari Mush’ab bin Sa’ad bin Abi Waqqash, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar AlQur’an dan mengajarkannya.” (Hadis Riwayat Bukhari).
Rasanya.. nak ke anak kita yang mentah ni menurut suruhan kita.. Adalah sebaik2nya sebelum kita menyuruh atau menghantar anak-anak kita untuk program menghafal AlQur’an, kita seharusnya memperkenalkan AlQuran.. bukan tunjuk kitab tu yea.. maksudnya dengan jalan cerita yang menarik dan bahasa yang mudah difahami oleh tahap pemikiran anak2, kita menceritakan bagaimana asal usul AlQuran kelebihan dan keagungannya dsbgnya barulah anak2 kita secara sukarela menanamkan rasa cinta terhadap AlQur’an. Menghafal AlQur’an tanpa disertai rasa cinta tidak akan memberi kesan dan manfaat.
Jadi bagaimana nak bagi mereka ni berminat? Kitalah jadi modelnya.. kalau kita sendiri asal sampai rumah dok ngadap TV atau komputer.. bergerak pun tatkala makan ke bilik air dan tdur.. Tak payah beranganlah... Kita sendiri dahulu perlu memuliakan kesucian kalamullah ini dan menjaganya ibarat menjaga nyawa kita sendiri. Pastikan ia diletakkan di tempat paling mulia dan paling tinggi, tidak menaruh barang apapun di atasnya membawanya dengan penuh kehormatan dan rasa cinta kerana mushaf AlQur’an adalah sesuatu yang agung, suci, mulia, harus dihormati, dicintai dan disucikan.
Sering memperdengarkan dan membaca ayart2 suci AlQur’an di rumah dengan suara merdu dan syahdu, elakkan membaca dengan suara keras agar tidak mengganggu pendengarannya.
Mungkin langkah2 dinyatakan berikut boleh kita gunakan untuk menarik minat anak mencintai AlQur’an diantaranya;
1. Bercerita kepada anak kisah dan pengajaran yang diambil dari AlQur’an.
Menyediakan cerita menarik untuk anak yang menjadikannya mencintai Allah Ta’ala dan AlQur’an AlKarim lebih bagus jika kisah itu dipetik terus dari AlQur’an seperti kisah tentang tentara gajah yang menghancurkan Ka’bah, kisah perjalanan nabi Musa dan nabi Khidir, kisah Qarun, kisah nabi Sulaiman bersama ratu Bilqis dan burung Hud-hud, kisah tentang Ashabul Kahfi, dan bermacam lagi.
Sebelum kita mulai bercerita kita katakan pada anak, “Mari Sayangku, bersama kita dengarkan salah satu kisah AlQur’an.”
Sehingga rasa cinta anak terhadap cerita itu dengan sendirinya akan terikat dengan rasa cintanya pada AlQur’an. Namun, dalam menyuguhkan cerita pada anak harus diperhatikan pemilihan waktu yang tepat, pemilihan bahasa yang cocok dan kalimat yang terkesan sehingga ia akan memberi pengaruh yang kuat pada jiwa dan akal si anak.
2. Sabar dalam menghadapi karenah anak.
Misalnya ketika anak belum bersedia menghafal pada usia ini, maka kita harus menangguhkannya sampai anak benar-benar bersedia. Namun kita harus selalu memperdengarkan bacaan AlQur’an kepadanya.
3. Menggunakan metoe pemberian penghargaan untuk memotivasi anak.
Misalnya jika anak telah menyelesaikan satu surat kita ajak ia untuk bersiar/berekreasi atau dengan menggunakan lembaran prestasi/piagam penghargaan, sehingga anak akan semakin terdorong untuk menghafal AlQur’an.
4. Menggunakan semboyan (haha apo nomdo eh ni?) untuk mengarahkan anak mencintai AlQur’an.
Misalnya :(alunan lagu)
Saya mencintai Al-Qur’an.
AlQur’an Kalamullah.
Allah mencintai anak yang cinta AlQur’an.
Saya suka menghafal AlQur’an.
Atau sebelum menyuruh anak memulai menghafal AlQuran, kita katakan kepada mereka, “Al-Qur’an adalah kitab Allah yang mulia, orang yang mau menjaganya, maka Allah swt akan menjaga orang itu. Orang yang mau berpegang teguh kepadanya, maka akan mendapat pertolongan dari Allah swt. Kitab ini akan menjadikan hati seseorang baik dan berperilaku mulia.”
5. Menggunakan pendekatan menghafal yang inovatif.
Sesuai dengan keperibadian dan kecenderungan si anak (cara belajarnya), misalnya :
* Bagi anak yang dapat berkonsentrasi dengan baik melalui pendengarannya, dapat menggunakan sarana berupa kaset, atau program penghafal AlQur’an digital, agar anak bisa mempergunakannya kapan saja, serta sering memperdengarkan kepadanya bacaan AlQur’an dengan lantunan yang merdu dan indah.
* Bagi anak yang peka terhadap sentuhan, memberikannya AlQur’an yang cantik dan terlihat indah saat di bawanya, sehingga ia akan suka membacanya, karena ia ditulis dalam lembaran yang indah dan rapi.
* Bagi anak yang dapat dimasuki melalui celah visual, maka bisa mengajarkannya melalui video, komputer, layer proyektor, melalui papan tulis, dan sebagainya yang menarik perhatiannya.
6. Memilih waktu yang tepat untuk menghafal AlQur’an.
Hal ini sangat perlu diberi perhatian jika kita terlalu memaksa anak dan sering menekannya dapat menimbulkan kebencian di hati anak akhirnya dia menanggung kesulitan yang lebih besar. Jika kita ingin menanamkan rasa cinta terhadap AlQur’an di hati anak, maka kita harus memilih waktu yang tepat untuk menghafal dan berinteraksi dengan AlQur’an.
Adapun waktu yang dimaksudkan adalah selain daripada di bawah ini:
Setelah lama lena, dan baru tidur sebentar,
Setelah melakukan aktiviti fisik yang cukup berat,
Selepas makan dan kenyang,
Waktu anak dijayakan rencanakan anak untuk bermain,
Ketika anak dalam kondisi psikologi yang kurang baik,
Ketika terjadi hubungan tidak harmonis antara orangtua dan anak, supaya anak tidak membenci AlQur’an disebabkan perselisihan dengan orangtuanya.
Kemudian hal terakhir agar anak mencintai AlQur’an adalah dengan membuat anak kita mencintai kita, karena ketika kita mencintai AlQur’an, maka anak-anak pun akan mencintai AlQur’an, karena mereka mengikuti orang yang dicintai. Adapun beberapa cara agar anak kita semakin mencintai kita antara lain:
* Sentiasa bergantung kepada Allah swt selalu berdo’Ya kepada Allah untuk kebaikan anak-anak. Dengan demikian Allah akan memberikan taufikNya dan akan menyatukan hati kita dan anak-anak.
* Bergaul dengan anak sesuai dengan karakter umurnya, iaitu sesuai dengan kaedah, “Perlakukan manusia menurut kadar akalnya.” Sehingga kita akan dengan mudah menembus hati anak-anak.
* Dalam memberi pengarahan dan nasehat, hendaknya diterapkan metod seragam supaya anak tidak merasa jemu saat diberi pendidikan dan pengajaran.
* Mengingatkan anak dengan cara tidak memberikan bonus atau menundanya sampai waktu yang ditentukan adalah lebih baik daripada memberikan sangsi berupa sesuatu yang merendahkan diri anak. Tujuannya tidak lain supaya anak bisa menghormati dirinya sendiri sehingga dengan mudah ia akan menghormati kita.
* Memahami ski; dan hobi yang dimiliki anak supaya kita dapat memasukkan sesuatu pada anak dengan cara yang tepat.
* Berusaha dengan sepenuh hati untuk bersahabat dengan anak, selanjutnya memperlakukan mereka dengan bertolak pada dasar pendidikan, bukan dengan bertolak pada dasar bahwa kita lebih utama dari anak-anak, mengingat kita sudah memberi makan, minum, dan menyediakan tempat tinggal. Hal ini secara otomatis akan membuat mereka taat tanpa pernah membantah.
* Membereskan hal yang dapat menghalangi kebahagiaan dan ketenangan hubungan kita dengan anak-anak.
* Mengungkapkan rasa cinta kepada anak, baik dengan lisan maupun perbuatan.
Itulah beberapa cara untuk menumbuhkan rasa cinta anak kepada AlQur’an. Semoga kegiatan menghafal AlQur’an menjadi hal yang disukai anak sehingga kita akan mendapat hasil sesuai yang kita harapkan.
In syaa Allah
Penghargaan Hidayatullahngajiquranonline.com dn Ringkasan dari Agar Anak Mencintai Al-Qur’an, Dr. Sa’ad Riyadh
No comments:
Post a Comment